SIMALUNGUN - Manajemen PT Perkebunan Nusantara IV menjadi sorotan publik terkait kebijakan Direktur Sucipto Prayetno dianggap tidak profesional dan akuntabel perihal promosi jabatan dan penempatan karyawan setingkat manajer dan asisten kepala tanaman.
Hal ini diungkapkan, salah seorang penggiat sosial kontrol di wilayah Kabupaten Simalungun Benny Panjaitan berprofesi sebagai jurnalis salah satu media online, saat ditemui di jalan Asahan, Kilometer 8, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Rabu (28/09/2022) sekira pukul 09.00 WIB.
Baca juga:
Pledoi Pawang Hujan Mandalika
|
"Lebih kurang dua bulan yang lalu, Manajemen PTPN IV mempromosikan sekaligus menempatkan karyawan pimpinan setingkat Manajer serta mutasi Asisten Kepala Tanaman, " kata Benny Panjaitan.
Kemudian, Benny Panjaitan mengungkapkan, tentang Manajer PKS Bah Jambi yang dituding tidak berintegritas soal aliran limbah cair yang mencemari Sungai Bah Bolon beberapa waktu yang lalu.
"Padahal ada semboyan Akhlak, tetapi sikap dan perilaku seorang manajer yang melakukan pembiaran terhadap aliran limbah cair hasil olahan pabrik kelapa sawit mencemari Sungai Bah Bolon berakibat pencemaran lingkungan, " ungkap Benny.
Seterusnya, terkait kinerja Manajer Kebun Tinjowan tidak melaksanakan fungsi tugasnya, mengawasi pelaksanaan peremajaan tanaman kelapa sawit dan pembiaran terhadap rekanan yang melaksanakan proses penanaman ulang, padahal tidak sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK ; red).
Baca juga:
Realease Kompas Bagaimana Respon Kita ?
|
"Berpotensi merugikan anggaran keuangan perusahaan apabila hasil pekerjaan pihak rekanannya tidak diawasi. Saat ini ditemukan bibit kelapa sawit mengering dan pihak rekanan mengerjakan penanaman dilakukan asal jadi, " tutur Panjaitan.
Sementara, sebelumnya dua karyawan menjabat asisten kepala tanaman telah menerima Surat Peringatan dan dianggap tidak berprestasi, malah menerima mutasi dari Kebun Bukit Lima dan dari Kebun Bah Jambi saat ini, ke duanya dimutasikan ke Kebun Dolok ilir.
"Terkait kebijakan terhadap ke dua askep tanaman itu, membuktikan masivnya unsur Nepotisme antara pimpinan dan karyawan, " kata Benny.
Sementara, Marnaek Saragih selaku Ketua Non Government Organization - Team Observasi Penggunaan Anggaran Negara dan Anggaran Daerah (NGO - Topan AD) Cabang Kota Siantar - Kabupaten Simalungun menanggapi kebijakan promosi jabatan bagi karyawan PTPN IV.
"Kebijakan Direktur PTPN IV bersama SEVP Ops perihal promosi jabatan sekaligus penempatan oknum karyawan setingkat Manajer PKS Bah Jambi dan Manajer Kebun Tinjowan serta Askep Tanaman bernuansa KKN, " kata Marnaek Saragih kepada jurnalis indonesiasatu.co.id melalui percakapan selular, Rabu (28/09/2022) sore.
Selanjutnya, Marnaek Saragih menyebutkan, promosi jabatan setingkat General Manajer Distrik dan Manajer dan Askep Tanaman sebaiknya dievaluasi ulang. Tentunya, lebih mengutamakan pilihan pada kepribadian yang terintegritas, kapabilitas dan berkompetensi.
"Seleksi setingkat GMD, Manajer Unit dan Askep Tanaman berlatar belakang KKN dan tidak sejalan semboyan Akhlak akan menghancurkan masa depan perusahaan, " pungkas Marnaek Saragih di akhir penyampaiannya.
Terpisah, Direktur PTPN IV Sucipto Prayetno melalui pesan aplikasi WhatsApp dikonfirmasi terkait kebijakan manajemen yang dipimpinnya perihal promosi karyawan pimpinan setingkat Manajer Unit Kebun Tinjowan, Manajer PKS Bah Jambi dan Asisten Kepala Tanaman disinyalir beraroma KKN.
Namun, Direktur PTPN IV Sucipto Prayetno terkesan alergi bila dikonfrimasi jurnalis dan juga enggan membalas pesan yang dikirimkan jurnalis indonesiasatu.co.id kepadanya, hingga rilis berita ini di lansir kepada publik.