SIMALUNGUN - Anggota DPRD Sumatera Utara dari Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) mengingatkan serta meminta PT Perkebunan Nusantara kebun Bah Butong-Toba Sari ( PTPN ) IV Sidamanik agar memahami integrasi Kebun teh dengan pariwisata
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) tersebut juga menyampaikan, langkah inilah yang seharusnya dilakukan PT Perkebunan Nusantara Kebun Bah Butong-Toba Sari di wilayah Kawasan Simalungun, " Ujar Gusmiyadi, Kamis (21/07/2022)
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
Gusmiyadi juga mengatakan, bahwa Hari ini kami dari Komisi B DPRD Sumut belajar banyak soal tata kelola pariwisata yang terintegrasi dengan perkebunan. Ini adalah langkah strategis DPRD Sumut untuk mulai mempelajari hal-hal yang sekiranya dapat memaksa pihak perkebunan untuk mulai melirik sektor ini tanpa menyakiti masyarakat.
Sebagaimana yang kita tau, ribuan hektar lahan kebun teh di wilayah Simalungun itu merupakan hamparan yang indah. Posisinya tidak jauh dari Danau Toba. Dijalur ini, berbagai destinasi dapat dinikmati wisatawan, misalnya Air terjun Bah Beak, Bah Manik, lebah madu Takoma Sait Buntu dan perbukitan di Simarjarunjung. Inilah yang membuat jalur Sidamanik ini menjadi lebih strategis dari lainnya.
Diakui Gusmiyadi, potensi alam itu memang belum cukup. Dijalur Sidamanik hingga ke Danau Toba, petani-petani kopi kita sudah memperkuat dirinya untuk menyajikan kopi dan teh terbaik. Hal ini tentu sangat dibutuhkan guna mewarnai penguatan kegiatan pariwisata kita. Belum lagi saya tau ada beberapa rumah singgah yang mulai dikreasikan masyarakat kita di Sait Buntu.
Merujuk pada seluruh potensi itulah maka sejak tahun lalu "Kami mendesak pihak PTPN IV unit terkait untuk melakukan terobosan-terobosan terkait konsep integrasi perkebunan teh dengan pariwisata. Ini yang sesungguhnya kita butuhkan. Sebuah cara peningkatan pariwisata yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
Jika gagasan ini dikerjakan, seiring berjalannya waktu masyarakat kita juga harus mulai mempersiapkan dirinya. Kita butuh masyarakat yang sadar wisata, kreatif dan ramah. Jangan sampai banyak pungli. Semua pihak wajib berpikir membangun, sehingga cita-cita kesejahteraan masyarakat dapat terbangun.
Atas dasar itulah, kami mendesak pihak PTPN IV untuk segera merumuskan program pengintegrasian kebun teh dengan pariwisata ini segera direalisasikan. Tentu saja, pariwisata yang dimaksud adalah pariwisata yang melibatkan masyarakat untuk terlibat didalamnya. Bukan pariwisata yang ekslusif, pariwisata yang hanya melibatkan konglomerasi semata, tandasnya..( Karmel )